Alkisah pada suatu malam minggu ada seorang pemuda Sunda yang ingin ngapel ke rumah kekasihnya. Pemuda ini bernama Ujang dan kekasihnya bernama Kokom. Seperti biasanya, Ujang selalu membawa sesajen berupa martabak telor puyuh untuk sang calon mertua.
Sementara itu di tempat lain, Kokom sedang sibuk bereksperimen membuat kudapan untuk kekasih dengan dibantu oleh ambunya. Kokom mencoba untuk membuat makanan yang terbuat dari campuran tepung dan ikan tenggiri ditambah dengan kentang, kol, pare, telur dan saus kacang. Setelah
Saat yang ditunggu pun tiba, saat-saat wakuncar atau waktu kunjung pacar merupakan hal yang dinanti-nanti oleh Ujang.
Ujang berdandan dengan sangat keren. Ia memakai kemeja bunga-bunga, celana cut bray dan dasi kupu-kupu. Tak lupa ia memakai pomade agar makin ngehits. Setelah siap, ia mengambil martabak dan mengeluarkan
Saat tiba di rumah Kokom, Ujang langsung
Saat mereka sedang asyik pacaran dan menikmati masakan yeng telah dibuat oleh Kokom, tiba-tiba ada seorang lelaki yang lewat di depan rumah Kokom yang berlari secepat kilat layaknya motor yang terpleset oli.
Kemudian Ujang bertanya pada Kokom:
"Neng, eta mah saha atuh??"
"Ooh eta mah si Omay, akang"
Maka terciptalah Siomay. Sekian.