Sabtu, 16 Januari 2016

[Manstra] Analisis Strategi Perusahaan: PT Ciputra Development

Diposting oleh Praptining Andari di 23.15 0 komentar

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN
PADA PT CIPUTRA DEVELOPMENT





Disusun oleh:
Praptining Andari (7311413190)
Fajar Nurlaila (7311413222)


Jurusan Manajemen
Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
2015
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan sudah pasti mengharapkan sebuah profit yang tinggi. Untuk mendapatkan hal itu perusahaan memerlukan strategi jangka pendek maupun jangka panjang.Strategi tersebut juga akan membantu perusahaan untuk bertahan dalam dunia persaingan. 
Seperti yang dilakukan oleh PT Ciputra Development yang menerapkan beberapa strategi dalam usahanya untuk meraih profit dan mempertahankan eksistensinya di bidang properti. Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai strategi yang digunakan oleh Ciputra.

2. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah profil (visi, misi, tujuan, dan strategi) dari PT Ciputra?
  2. Apakah visi dan misi  PT Ciputra masih mampu membawa perusahaan bertahan di pasar?
  3. Apa saja faktor eksternal (peluang dan tantangan) yang dihadapi oleh PT Ciputra?
  4. Bagaimanakah analisis dari EF matrik PT Ciputra?
  5. Bagaimana analisis competitive profile matrik dari PT Ciputra?
  6. Bagaimana dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki PT Ciputra?
  7. Bagaimana analisis dari IF matrik PT Ciputra?
  8. Bagaimanakah analisis SWOT dan BCG dari PT Ciputra?
  9. Apa strategi jangka panjang yang bisa direkomendasikan untuk PT Ciputra dalam  meningkatkan usahanya?
  10. Hasil yang seperti apa yang diharapkan berdasarkan strategi tersebut?
  11. Apa tujuan dan kebijakan yang bisa direkomendasikan untuk PT Ciputra dalam jangka waktu pendek (satu tahun kedepan)?
  12. Bagaimana evaluasi strategi diterapkan pada PT Ciputra? 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profil PT Ciputra Development
PT Ciputra Development adalah salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia yang didirikan oleh Ir. Ciputra pada tahun 1981.Pengembangan properti perumahan skala besar dan komersial adalah keahlian bisnis dan inti perusahaan dari PT Ciputra. Saat ini Ciputra Development memiliki bidang usaha berupa real estate, hospital, university, apartment, hotel, mall.
Visi:
Mengembangkan sebuah grup bisinis properti dengan inovasi dan kreativitas  yang tinggi secara terus-menerus dalam menciptakan niali tambah dalam penyediaan ruang kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat dan para stakeholder.
Misi:
Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam bisnis properti dengan mengembangkan pusat bisnis, komunitas dan gaya hidup yang paling unggul, professional dan menguntungkan bagi para konsumen, menjadi tempat kerja yang paling menarik dan menantang bagi para karyawan, menjadi investasi yang paling menguntungkan bagi para pemegang saham dan menjadi berkat yang nyata bagi masyarakat dan tanah air. 
Tujuan:
Mendirikan dan menjalankan perusahaan-perusahaan dan usaha-usaha di bidang perdagangan, industri, investasi, pembangunan, pengembangan dan jasa. 
Strategi:
PT Ciputra menggunakan strategi bisnis yaitu diversifikasi produk untuk meningkatkan profit dan memperluas pangsa pasarnya. 

2. Identifikasi Visi dan Misi Perusahaan
Analisis visi PT Ciputra : 
a. What do we want to become?
Menjadi grup bisnis properti terkemuka dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis.



Analisis misi PT Ciputra menurut Peter Drucker (1968:66) :
a. What is our business?
Perusahaan property yang melakukan diversifikasi dalam proyek pembangunan rumah sakit, gedung perkantoran, apartemen, universitas, dan mall.

b. Who is our customer?
Pelanggan dari PT Ciputra adalah mereka yang membutuhkan hunian yang nyaman.
 
c. What does the customer buy?
Pelanggan membeli produk Ciputra dalam bentuk rumah, apartemen, layanan hotel dan rumah sakit, layanan pendidikan, serta tempat hiburan mall.

d. What is value to the customer?
Nilai yang didapat oleh pelanggan adalah kepuasan dalam bertempat tinggal di hunian yang nyaman.

Analisis misi PT Ciputra menurut Pearce and Robinson (2005:26) :

a. Why is this firm in business?
Ciputra merupakan perusahaan bisnis karena menghasilkan keuntungan bagi pelanggan, stakeholder dan karyawan PT Cipura.

     b. What are our economic goals?

Menjadi investasi yang paling menguntungkan bagi para pemegang saham.

     c. What is our operating philosophy in term of quality, company image, and self concept?

Operating philosophy : Ciputra menghargai peran media yag menjadi sumber inspirasi bisnis. Perusahaan memperbaiki diri dengan menggunkan informasi media.

Company image : reputasi yang dimiliki Ciputra sangat dikenal baik oleh masyarakat, sehingga membawa Ciputra memperoleh penghargan sebagai Developer Of The Year pada tahun 2015 dari Property and Bank Award X

Self image : Ciputra tidak menjual proyek saat sudah selesai, tapi dari mulai proses pembnagunan. Hal ini dilakukan guna memberikan added value kepada konsumen.

d. What are our core competencies and competitive advantages?
Core competencies dari PT Ciputra adalah mengelola proyek-proyek dengan terus-menerus dan menekankan pada kualitas serta keindahan untuk mencapi target.

Competitive advantages dari PT Ciputra adalah menawarkan keunggulan dari berbagai konsep arsitektur yang unik dan modern dalam semua proyek property, perumahan secara komersil.

     e. What customer do and can we serve?

Pelanggan menginginkan pelayanan yang baik dari pihak marketing serta menginginkan hunian yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Ciputra telah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, terbukti dengan diraihnya penghargaan dalam ajang Indonesia Property and Bank Award X 2015 sebagai Marketing Property Professional yang inovatif dan kreatif untuk kategori Special Award dan Best Residental Interior Design.

   f. How do we view our responsibilities to stockholders, employees, communities, environment, social issues, and competitors?

Responsibilities to stockholders : pemberian deviden bagi para pemegang saham.

Responsibilities to employees : memberikan tempat kerja yang nyaman dan menari bagi karyawan.

Responsibilities to communities : memberikan gaya hidup yang paling ungul dan professional.

Responsibilities to environment : menyerahkan 1,3 ha lahan pada pemerintah untuk dijadikan drainase di waduk Sepat.

Responsibilities to social issues : kebtuhan masyarakat akan hiburan meningkat untuk itu, Ciputra membangun fasilitas hiburan berupa bianglala untuk masyarakat umum.

Responsibilities to competitors: kami tidak menemukan data yang menjelaskan responsibility Ciputra pada pesaing, untuk itu kami menyimpulkan bahwa Ciputra tidak melakukan responsibility pada pesaingnya.



 Analisis misi menurut David (2007:64): 

      a. Customer

Pelanggan dari Ciputra adalah kalangan menengah keatas

      b. Product or services

Produk dari Ciputra berupa perumahan, apartemen, rumah sakit, mall, universitas, hotel.
      c. Markets

Pasar yang dituju Ciputra adalah kawasan Indonesia dan Asia seperti Thailand dan Hongkong.

      d. Technology

Ciputra menggunakan teknologi smart home yaitu CCTV, panel sensor, dan komponen lain yang menggunaka tenaga listrik, dan semuanya hanya dalam satu tombol pengendali.

      e. Concern for survival, growth, and profitability

Concern for survival : Ciputra terus mengembangkan dsain-desain produk sesuai dengan selera dan gaya hidup masyarakat saat ini.
Concern for growth : Ciputra terus mencoba berekspansi ke kawasan Asia.
Concern for profitability : Melalui pengembangan produk dan perluasan pangsa pasar Ciputra.

f.    f. Piloshopy

Ciputra ingin membangun bukan hanya rumah dan bangunan fisik tetapi juga membangun kehidupan manusia yang ada didalamnya. 
g. Self concept
Ciputra tidak menjual proyek saat sudah selesai, tapi dari mulai proses pembnagunan. Hal ini dilakukan guna memberikan added value kepada konsumen.

      h. Concern for public image

Ciputra melakukan bakti social untuk korban banjir di Jakarta tanggal 23 Januari dengan memberikan bantuan berupa selimut, obat-obatan, alat kebersihan, bubur bayi, bahan makanan instan, beras, dan sebaginya pada tiap posko banjir.


Berdasarkan analisis diatas kami menyimpulkan bahwa visi dan misi yang digunakan oleh Ciputra masih relevan dengan keadaan saat ini dan masih memungkinkan perusahaan untuk tetap berada pada dunia persaingan properti. Hal ini didukung dengan adanya upaya untuk terus menciptakan nilai tambah dan mengembangkan inovasi pada produk sesuai dengan keadaan pasar yang dilakukan oleh Ciputra.

3. Faktor Eksternal Yang Dihadapi Perusahaan 
Peluang yang dimliki oleh PT Ciputra adalah sebagai berikut : 
a. Perkembangan ekonomi Asia. Meskipun China sebagi pusat ekonomi Asia sedang mengalami kondisi perekonomian yang sedang kurang baik, tetapi hal ini tidak berpengaruh besar terhadap Hongkong yang menjadi Negara tujuan ekspansi Ciputra saat ini. 
b. Pertumbuhan penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk mengindikasikan bahwa kebutuhan hunian semakin meningkat. 
c. Tren pertumbuhan properti. Tren pertumbuhan properti terus mengalami peningkatan, ini berarti memungkinkan industri properti untuk terus maju dan berkembang dalam menghadirkan hunian yang berkualitas.
d. Demand/permintaan pasar. Meningkatnya kebutuhan akan hunian merupakan suatu peluang.

Ancaman yang dihadapi oleh PT Ciputra adalah sebagai berikut:  
a. Pesaing potensial. Melihat besarnya minat dan permintaan akan hunian memungkinkan munculnya pesaing potensial yang dapat mengancam keberadaan perusahaan.
b. Produk subtitusi. Produk substitusi berupa apartemen dari produk pesaing dapat mengancam usaha inti dari Ciputra yaitu perumahan, karena dapat mengalihkan minat konsumen. 
c. Inflasi. Adanya inflasi akan mengurangi minat masyarakat untuk membeli hunian, Karena mereka akan cenderung mengutamakan kebutuhan prioritasnya. 
d. Kebijakan pemerintah. Adanya batasan dalam pembukaan lahan akan membatasi peluang Ciputra untuk mendirikan proyek baru.  

4. Matrik EF


Peluang
Bobot
Rating
Skor
Perkembangan ekonomi Asia
0.05
2
0.1
Pertumbuhan penduduk
0.15
3.8
0.57
Tren pertumbuhan property
0.15
4.1
0.615
Permintaan pasar
0.15
5
7.5
Ancaman
Bobot
Rating
Skor
Pesaing potensial
0.125
4.5
0.5625
Produk substitusi
0.125
3
0.375
Inflasi
0.125
4.7
0.5875
Kebijakan pemerintah
0.125
2.5
0.3125
Total
1

10.6225


5. Competitive Profile Matrik

faktor-faktor keberhasilan penting
Bobot
Ciputra
Podo Moro
Lippo

Rating

Skor

Rating

Skor

Rating

Skor
Iklan
0.15
3
0.45
3
0.45
1
0.15
Kualitas Produk
0.15
4
0.6
4
0.6
2
0.3
Daya Saing harga
0.1
1
0.1
1
0.1
2
0.2
Manajemen
0.1
4
0.4
4
0.4
3
0.3
Posisi keuangan
0.1
4
0.4
4
0.4
2
0.2
Loyalitas konsumen
0.15
2
0.3
2
0.3
1
0.15
Ekspansi global
0.05
3
0.15
3
0.15
3
0.15
Pangsa Pasar
0.2
3
0.6
3
0.6
3
0.6
Total
1

3

3

2.05
Kami memilih Podo Moro dan Lippo sebagai pembanding dalam analisis persaingan Ciputra karena keduanya memiliki pangsa pasar yang sama dengan Ciputra yaitu kalangan menengah ke atas. Ekspansi global juga telah dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu kedua perusahaan juga telah tercatat dalam bursa efek Indonesia seperti halnya Ciputra.

6.  Faktor Internal
Kekuatan yang dimiliki Ciputra: 
a. Kualitas SDM. Ciputra memiliki SDM yang berpengalaman dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
b. Reputasi perusahaan. Brand image Ciputra sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga lebih mudah dalam mengenalkan produk pada konsumen.
c. Responsif terhadap selera konsumen. Ciputra memiliki unit riset dan pengembangan yang selalu bekerja untuk menganalisis perubahan selera konsumen.
d. Joint venture. Ciputra bekerjasama dengan salah satu bank dalam pemberian KPR untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran.  

Kelemahan yang dimiliki Ciputra:
a. Pangsa pasar. Untuk saat ini pangsa pasar yang dibidik Ciputra hanya untuk kalangan menengah keatas.
b. Biaya promosi dan pengiklanan. Biaya yang dikeluarkan untuk promosi dan pengiklanan cukup besar.
c. Harga Jual. Harga yang ditawarkan Ciputra belum sepenuhnya terjangkau untuk seluruh kalangan, hanya terbatas untuk kalangan menengah keatas.  
d. Suksesi. Sampai saat ini pengelolaan usaha Ciputra masih berada ditangan generasi pertama.

7. Matrik IF

Kekuatan
Bobot
Rating
Skor
Kualitas SDM
0.15
4.1
0.615
Reputasi perusahaan
0.15
5
0.75
Responsif terhadap selera konsumen
0.1
4.5
0.45
Joint Venture
0.1
3
0.3
Kelemahan
Bobot
Rating
Skor
Pangsa pasar
0.2
3.7
0.74
Biaya promosi dan pengiklanan
0.15
3.8
0.57
Harga jual
0.1
3.7
0.37
Suksesi
0.05
3
0.15
Total
1

3.945





















8. Analisis SWOT dan BCG
a. SWOT


Strenghts
Weakness
              IF
S1 Kualitas SDM
W1 Pangsa pasar

S2 Reputasi perusahaan
W2 Biaya promosi dan pengiklanan
 EF
S3 Responsive terhadap selera konsumen
W3 Harga jual

S4 Joint Venture
W4 Suksesi
Opportunities
SO
WO
O1 Perkembangan ekonomi Asia
Meningkatkan program CSR untuk memenangkan konsumen dari pesaing (S2O4)
 Memperluas pangsa pasar seiring dengan permintaan pasar yg meningkat (W1O4)
O2 Pertumbuhan penduduk
O3 Tren pertumbuhan property
Mengembangkan unit research and development untuk mengetahui selera konsumen seiring dg pertumbuhan penduduk yg beragam (S3O2)
 Meningkatkan promosi di pasar internasional (W2O1)
O4 Permintaan pasar
Threats
ST
WT
T1 Pesaing potensial
Memperkuat promosi dan memperluas pangsa pasar melalui brand image yg dimiliki utk menekan pesaing potensial (S2T1)
Bekerjasama dengan bank dalam pemberian KPR ringan (W3T3)
T2 Produk substitusi
T3 Inflasi
Mengembangkan SDM dgn pemberian pendidikan yg baik agar dapat mengambil keputusan yg tepat (S1T4)
Memperkuat generasi selanjutnya dlm pengelolaan perusahaan agar tetap dpt bersaing (W4T1)
T4 Kebijakan pemerintah

b. BCG 


 STAR
Real Estate (Perumahan)

 QUESTION MARK
Apartemen
 CASH COW
Hotel dan Mall
 DOG
Universitas dan
RS Ciputra



     Market Growth






           Market Share 

Star: Pertumbuhan tinggi dan pangsa pasar bisnis atau produk tinggi. Dalam hal ini produk real estate(perumahan) merupakan produk unggulan yang pertumbuhannya terus meningkat dan memiliki pangsa pasar yang luas. 
Question Mark: Pangsa pasar rendah namun pertumbuhannya tinggi. Dalam hal ini produk apartemen merupakan produk yang masih dapat berkembang. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan level produk menjadi Star.

Cash Cow: Pertumbuhan yang rendah dengan pangsa pasar bisnis yang tinggi.Meskipun  pangsa pasar Ciputra tinggi, namun salah satu produknya yaitu hotel mengalami pertumbuhan yang masih rendah.

Dog: Pertumbuhan rendah dan pangsa pasarnya juga rendah. Pertumbuhan produk Ciputra berupa universitas dan rumah sakit masih terbilang rendah, begitu juga dengan pangsa pasarnya.

Setelah melakukan analisa menggunakan matrik BCG, kami merekomendasikan PT Ciputra untuk melakukan beberapa strategi sesuai dengan masing-masing kuadran, seperti:

            a. Star (Perumahan)

Agar produk perumahan tetap berada pada kuadran star atau unggulan maka Ciputra perlu menerapkan strategi pertahanan posisi, yaitu dengan mempertahankan pangsa pasar dan melakukan pengembangan produk. Contohnya seperti pengembangan desain perumahan yang sesuai dengan selera konsumen.

            b. Question Mark (Apartemen)

Produk apartemen sebenarnya masih dapat berkembang seperti produk perumahan. Namun tentu saja memerlukan upaya untuk mewujudkannya, yaitu dengan melakukan pengembangan pasar melalui peningkatan promosi, pengiklanan produk, dan program CSR.

            c. Cash Cow (Hotel dan Mall)

Meskipun pangsa pasar yang dimiliki cukup luas, namun produk ini mengalami pertumbuhan yang lambat. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan produk tersebut bisa berupa pemilihan lokasi geografis yang terbaik dan potensial serta melakukan pengembangan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing produk.
      d. Dog (Universitas dan Rumah Sakit)
Produk ini memiliki pangsa pasar dan pertumbuhan yang rendah, oleh karena itu perlu diterapkan strategi yang tepat agar produk dapat bertahan dan naik ke kuadran yang lebih tinggi. Strategi yang dapat dilakukan untuk kedua produk tersebut adalah dengan menjalin kemitraan atau kerjasama dengan pihak lain. Contohnya yaitu Universitas Ciputra menjalin kemitraan dengan beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mengenalkan dan menarik minat siswa untuk melanjutkan studinya ke sekolah bisnis Ciputa. Sementara untuk produk rumah sakit, Ciputra perlu memperluas program CSR agar brand dari RS Ciputra semakin dikenal sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar.


Manfaat analisis SWOT adalah untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal perusahaan (peluang dan ancaman) yang bisa digunakan untuk menetapkan strategi apa yang sebaiknya digunakan. 
Manfaat analisis matrik BCG adalah untuk mengetahui kondisi pangsa pasar dan pertumbuhan produk berada pada level apa. Setelah itu dapat dilakukan upaya yang tepat untuk mengubah produk yang masih bisa berkembang ke level yang lebih baik agar tidak “hilang” dari pasar.

9.  Rekomendasi Strategi Jangka Panjang
Berdasarkan analisis SWOT, kami mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang yang dimiliki untuk menciptakan sebuah strategi, yaitu mengembangkan unit research and development untuk mengetahui selera konsumen seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat dengan kebutuhan yang beragam. Terutama dalam hal kebutuhan hunian yang nyaman.  
Sedangkan berdasarkan analisis matrik BCG, salah satu produk Ciputra yang berupa Apartemen berada pada level Question Mark, di mana pangsa pasarnya rendah namun pertumbuhannya tinggi yang sebenarnya masih bisa ditingkatkan menjadi level Star. Untuk itu, kami merekomendasikan strategi yang tepat digunakan. Strateginya adalah dengan mengembangkan pangsa pasar melalui peningkatan promosi dan pengiklanan produk apartemen seperti yang dilakukan oleh pesaing Ciputra, yaitu Agung Podomoro Land.

10.  Hasil Yang Diharapkan dari Rekomendasi Strategi
Dari strategi SWOT di atas, diharapkan perusahaan mampu mengikuti perubahan selera konsumen seiring dengan perkembangan jaman.  Sehingga Ciputra dapat tetap bertahan dan tidak ditinggalkan oleh konsumen. 
Dengan dilakukan promosi yang gencar, diharapkan pangsa pasar semakin meluas sehingga akan semakin banyak calon konsumen yang mengenal dan tertarik untuk membeli produk apartemen. Dengan hal itu, produk apartemen akan meningkat menjadi level Star dan meningkatkan profit perusahaan.  

11. Rekomendasi Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka panjang Ciputra adalah mendirikan dan menjalankan perusahaan-perusahaan dan usaha- usaha di bidang perdagangan, industri, investasi, pembangunan, pengembangan dan jasa. Dari tujuan jangka panjang tersebut, kami menguraikan menjadi tujuan jangka pendek untuk satu tahun ke depan yang dikhususkan pada bidang pembangunan. 
Sehubungan dengan akan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016, kami merekomendasikan strategi pengembangan pasar untuk kawasan ASEAN. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah melalui kualitas SDM yang dimiliki oleh Ciputra. Kualitas SDM yang paling mendasar dalam hal ini adalah kemampuan SDM dalam penguasaan bahasa asing khususnya Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional untuk memudahkan dalam berkomunikasi di negara tujuan ekspansi. Dalam kasus ini kami tidak memperoleh data yang pasti mengenai kemampuan berbahasa asing yang dimiliki oleh SDM dari Ciputra. Namun menurut kami penguasaan bahasa asing harus dimiliki oleh seluruh SDM, tidak hanya terbatas pada jajaran pimpinan, bagian pemasaran, dan public relation saja. Namun juga harus dimiliki oleh sekretaris, staf bagian pembelian, dan bagian lainnya. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan progam pelatihan dan pengembangan bagi seluruh SDM untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka.   
Selain itu dalam proses perekrutan pegawai, penguasaan bahasa asing perlu dijadikan salah satu kualifikasi atau persyaratan bagi calon karyawan yang mendaftar.Keadaan ekonomi dari negara tujuan juga perlu dianalisis agar dapat mengetahui minat dari calon konsumen terhadap produk Ciputra. Selain itu, Ciputra juga harus mengembangkan promosi dan pengenalan produk pada pasar yang baru.

12. Tindakan Evaluasi Strategi
a. Mengkaji Landasan Strategi
Pada perusahaan Ciputra kami menggunakan analisis SWOT dan matriks BCG. Di mana analisis SWOT memaparkan tentang faktor internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal perusahaan (peluang dan ancaman). Sedangkan matriks BCG memaparkan mengenai posisi produk-produk Ciputra di pasar. Menurut kami, kedua analisis tersebut mampu membantu perusahaan mengambil strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.
  
b. Mengukur Kinerja Perusahaan
Dalam pengukuran kinerja perusahaan, kami menggunakan analisis tiga perbandingan, yaitu: 
-          Perbandingan kinerja dari waktu ke waktu 
Berdasarkan laporan keuangan Ciputra tahun 2014 yang dipublikasikan di IDX Perseroan menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu perusahaan properti terdepan di Indonesia dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,3 triliun, meningkat 25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusikan oleh penjualan kavling tanah, rumah dan ruko (landed residential) sebesar Rp 4 triliun serta apartemen dan kantor (high-rise) sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan pendapatan komersial dan lainnya (recurring income) memberikan kontribusi sebesar Rp1,1 triliun. Seiring dengan kenaikan pendapatan usaha, Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 2,2 triliun, meningkat 36,1% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 triliun. Pada akhirnya Perseroan membukukan kenaikan yang signifikan pada laba bersih sebesar 35,7%, menjadi Rp1,3 triliun dari Rp 976,7 miliar pada tahun 2013 dan mencatat margin laba bersih sebesar 20,9%, naik dari 19,2%. 
Sedangkan dari laporan posisi keuangan, Perseroan berhasil membukukan kenaikan total aset sebesar 15,8% dari Rp 20 triliun menjadi Rp 23 triliun yang terutama berasal dari peningkatan persediaan, hal ini terkait dengan progres pembangunan di proyek-proyek. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja Ciputra mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

-          Perbandingan kinerja dengan kinerja pesaing 
Agung Podomoro membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 5,29 triliun pada tahun 2014, meningkat 8,1 persen dari Rp 4,9 triliun pada tahun 2013. Pendapatan berulang tercatat Rp 1,37 triliun, tumbuh 37,1 persen dibandingkan Rp 1 triliun pada periode yang sama tahun 2013.Laba kotor meningkat 12,7 persen yang mencapai Rp 2,65 triliun pada tahun 2014, meningkat dari Rp 2,35 triliun pada tahun 2013. Marjin laba kotor juga meningkat menjadi 50,1 persen pada tahun 2014 dari 48,0 persen pada periode yang sama tahun lalu. Laba komprehensif sebesar Rp 984,0 miliar pada tahun 2014, meningkat 5,8 persen dari Rp 930,3 miliar pada 2013.Namun, marjin laba komprehensif dan marjin laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) turun menjadi 18,6 persen dan 16,1 persen pada tahun 2014 dari 19,0 persen dan 17,4 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya secara berurutan.
Sedangkan Lippo pada tahun 2014 meraup laba bersih mencapai Rp 2,55 triliun, naik 107% dari 2013 yang meraup laba bersih sebanyak  Rp 1,23 triliun. Berdasarkan pendapatan usaha yang diperoleh masing-masing perusahaan, Ciputra memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibanding pendapatan yang diperoleh Lippo dan Agung Podomoro. Jika besarnya pendapatan usaha diasumsikan sebagai indikator pengukuran kinerja perusahaan, maka dalam hal ini Ciputra memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja Lippo dan Agung Podo Moro.   

c. Tindakan Korektif
Tindakan korektif yang dapat dilakukan:
  1. Pelatihan dan pengembangan karyawan  
  2. Penambahan tenaga penjualan
  3. Perluasan pangsa pasar   
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III
PENUTUP

 1. Simpulan
Dalam melakuakan usahanya Ciputra melakukan diversifikasi produk berupa real estate, hospital, university, apartement, hotel, mall. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan. Analisis strategi yang digunakan adalah analisis SWOT dan matriks BCG yang menggambarkan kondisi perusahaan dan posisi produk di pasar. Analisis ini membantu perusahaan untuk tetap bertahan dalam dunia persaingan properti. Untuk tujuan jangka pendek satu tahun kedepan Ciputra perlu melakukan pengembangan pasar seiring dengan adanya MEA tahun2016. Selain itu Ciputra perlu melakukan tindakan korektif terkait dengan strategi yang digunakan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka


Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Erlangga: Jakarta.

Ciputra. http://www.ciputra.com/. Diakses pada Jumat, 27 November 2015 (pukul 11.00 WIB)

Doraemon. Analisis BCG. http: //www.doraemongroup442.blogspot.co.id/. Diakses pada Senin, 30 November 2015 (pukul 20.00 WIB)

IDX. Laporan Keuangan Tahunan. http://www.idx.co.id/. Diakses pada Selasa, 1 Desember 2015 (pukul 15.00 WIB)

Pengkajian Ulang, Pengevaluasian, dan Pengendalian Strategi. http: //www.manajementelekomunikasi.org/. Diakses pada Selasa, 1 Desember 2015 (pukul 15.00 WIB)
 

An Absurd Thing Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos