Sabtu, 16 Januari 2016

Semarang: Little Netherland, Little China

Diposting oleh Praptining Andari di 21.26


"Semarang, Semarang kota sejarah
Yang penuh anugrah"
(penggalan lagu semarangan dari serempet gudal)

Yap siapa sih yang ngga tau Kota Semarang? Ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang terkenal akan SK dan Begal Arteri USM lumpia dan lawang sewu ini memang sangat memikat banyak orang. Bukan hanya Kota Jogja saja yang istimewa kotanya dan istimewa orangnya, Semarang juga istimewa lho dengan segala budaya, kegabusan dan logat khas semarangan dari penduduknya :’) 

Iya, Kota Semarang punya budaya yang keren banget loh. Kalau kalian pengen merasakan sensasi berada di dua negara sekaligus dalam satu waktu, main aja ke Semarang! Karena di Semarang ada dua kebudayaan yang kental, unik dan pastinya instagramable deh. Oke first i’ll show you sensasi budaya dari negara api Belanda yang ada di Semarang. Cekidot!

Indonesia dijajah Belanda 3,5 abad ya, jadi banyak bangunan di Kota Semarang yang didirikan oleh para kolonial Belanda dan uniknya sampai sekarang bangunan itu masih berdiri kokoh lho, cah. Salah satunya adalah ikon dari Semarang nih, that was a thousand doors (Lawang Sewu).




Jaman dulu lawang sewu digunakan sebagai kantor kereta api milik Belanda namun setelah Belanda diusir cantik sama Syahrini diusir sama pejuang-pejuang Indonesia, bangunan ini jadi tidak terurus sehingga banyak cerita mistis dan horor yang berkembang pada bangunan ini. Tapi sekarang kesan seram udah ngga ada lagi, beneran deh, suer! Karena sekarang lawang sewu sudah diambil alih pengelolaannya oleh pihak Kereta Api Indonesia (KAI). Lawang sewu jadi tempat wisata yang keren dan hits banget. Tiket masuknya juga terjangkau, cuma Rp5.000 buat anak-anak dan Rp10.000 buat dewasa. Murah khaaaan!



Mukanya ngga lolos sensor, nih

salah satu mesin kereta api jaman dulu
Di dalam gedung Lawang Sewu dipamerkan banyak koleksi dari bagian-bagian kereta api jaman dahulu dan bagian-bagian dari gedung lawang sewu seperti runtuhan tembok, bata, engsel pintu, jendela, dll. Barang-barang yang dipamerkan ini ada yang asli dan ada juga replikanya. Selain itu ada kisah mengenai sejarah perkereta-apian yang dibikin menarik dalam tulisan di dinding dan dalam bentuk film pendek yang bisa kalian tonton. Ada juga tour ke ruang bawah tanah dan rooftop Lawang Sewu yang pastinya seru! Tapi kalau yang ini kena biaya tambahan, yaaaa.
maket lawang sewu nih
koleksi bagian dari lawang sewu
Lanjoots ke destinasi dari Little Netherland yang berikutnya. Eits kita lewat jembatan Berok nih, tapi orang Semarang biasa menyebutnya “Mberok”.



Naah ini dia nih GBIP Imanuel atau orang-orang biasa menyebutnya “Gereja Blenduk” karena bentuk atapnya yang mblenduk (melengkung seperti kubah). 
view gereja blenduk dari Taman Srigunting
Sampai sekarang gereja ini masih aktif digunakan untuk beribadah oleh jemaatnya. Tapi masyarakat umum boleh masuk kok buat melihat ke dalam gereja.
view di dalam gereja blenduk

view di dalam gereja blenduk
Disamping gereja blenduk ada taman srigunting, dan dibelakang gereja juga ada Semarang Art Gallery juga lho yang cocok banget buat foto-foto. Kalau kalian berkunjung ke sini sore sampai malam hari, di samping Taman Srigunting ada angkringan Blenduk yang menjual makanan khas “warung kucingan” seperti nasi bungkus, aneka wedang dan aneka jajanan yang selalu rame sama anak muda kekinian Kota Semarang tapi kaum marjinal. Hehe

angkringan blenduk
Geser dikit dari gereja blenduk, kita singgah ke Spiegel.

Widih kok serem ya? Tenang, itu dulu kok. Coba lihat penampakan Spiegel saat ini, beuh keren banget!
Menurut info yang beredar, ada yang bilang katanya Spiegel dulu adalah sebuah toko sembako namun ada yang bilang juga kalau dulu digunakan sebagai gudang dan akhirnya mangkrak. 
 
Tapi lihat deh Spiegel sekarang sudah berevolusi dengan konsep khas Eropa dan cozy buat nongkrong karena Spiegel sekarang beralih fungsi jadi cafe and bistro yang dikelola oleh pihak swasta.

Spiegel Cafe and Bistro
Kemewahan interior di dalam Spiegel cafe and bistro

salah satu sudut di Spiegel
Menu yang disajikan juga khas Eropa, jadi kan bisa sekali dayung tuh. Perut kenyang dan hati senang karena dapet foto buat pamer di instagram.

Next ada Gedung Marabunta.
 
Gedung Marabunta tampak depan
Jaman kecil dulu aku sering takut tiap lewat gedung ini karena selalu mikir kalo dua semut itu bakal turun dan gigit leherku terus aku jadi AntWomen. Hm kok konyol, ya -_-
Dahulunya, gedung ini adalah sebuah gedung untuk pertunjukan tari dan teater. Tapi ya gitu, setelah kemerdekaan Indonesia gedung ini ditinggal sebatang kara.. Tapi tunggu dulu, semua itu berubah sejak kau mengenal dia pihak swasta mengambil alih dan menjadikannya cafe seperti Spiegel dengan nama MGM Cafe. MGM adalah singkatan dari Marabunta Gedung Multiguna. Harapan pemiliknya, gedung ini ngga cuma buat ngafe aja tapi bisa buat konser band, kegiatan mahasiswa, foto prewed, foto katalog, foto kopi, foto model, dan foto-foto lainnya.
Suasana di dalam cafe MGM
Interior klasik di cafe MGM



Selain gedung-gedung tadi, masih banyak spot-spot keren di kota lama Semarang yang instagramable. Kaya gini nih
Gereja katolik



Lukisan mural di daerah kota lama

Taman Garuda
Masih banyak lagi loh spot-spot keren di kota lama Semarang, monggo dieksplor mumpung gratis.

Kota lama Semarang sekarang semakin berbenah dan semakin keren lho. Buktinya aja awal tahun ini pemerintah menganggarkan dana yang ngga tanggung-tanggung sebesar Rp 98 Miliar buat restrukturisasi kota lama (wejian keren banget kalimatku).

Destinasi selanjutnya kita main ke Little Chinanya Semarang yuk.
Yoot ini adalah klenteng Sam Poo Kong yang ada di daerah Simongan, Semarang. Menurut kisahnya, dulu Laksmana Cheng Ho dengan kapal besarnya singgah ke Semarang tepatnya ke Klenteng Sam Poo Kong ini. Buktinya di dalam klenteng ada jangkar dari kapalnya Cheng Ho, lho. Cuma dengan Rp3.000 kalian bisa sepuasnya mengitari Klenteng Sam Poo Kong. Henaak khan. 
Di Klenteng ini juga menyewakan pakaian khas negeri Tiongkok, tapi bayar ya bro.

Keren nih patungnya Laksamana Cheng Ho


Selain itu di sini juga ada pengurus klenteng yang bisa memberikan ramalan mengenai kehidupan kalian melalui suatu media. Biayanya seikhlasnya.. Nak to?

Habis lihat klenteng, sekarang kita lihat pagoda yuk. Pagoda Avalokitesvara ini ada di dalam komplek Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang. Mau masuk kesini juga cuma dikenakan biaya seikhlasnya oleh pengelola pagoda.
Pagoda ini memiliki 7 tingkatan


Selain ada pagoda, di vihara Watugong ini juga terdapat patung Dewi Kwan Im yang cantik dan patung Sang Buddha kayak di filmnya Sun Go Kong, gitu. Dan juga disini baunya khas banget, bau dupa yang semerbak membara~~

Belum puas sama suasana negeri Cina dan perut mulai berontak? Jangan sedih! Let’s move on to Semawis di kawasan Gang Warung, guys.
Kalo ke Semarang wajib nih mampir ke sini buat isi bensin perut khususnya pas hari jumat, sabtu, dan minggu karena pasar semawis cuma ada pas weekend. Pokoknya di sini surganya kuliner deh. Buat yang muslim juga jangan khawatir, para penjual dengan jujur kok ngasih tau kalau itu makanan halal atau engga. Jadi jangan ada babi diantara kita~~
Selain bisa kulineran, di semawis juga ada banyak klenteng yang menambah kekentalan nuansa mandarin di sini. Masuk ke klentengnya juga gratis!



Ornamen di dalam Klenteng

Aku mirip orang cina ngga nih? hehe

Kalau kalian datang ke Semawis ketika mendekati musim imlek, beuh bakal rame banget guys karena ada banyak lampion, pertunjukan barongsai, wushu, wayang potehi, dll. Ditambah lagi kalau pas mendekati imlek, pasar semawis diadakan setiap hari lho, ngga cuma pas weekend aja.
Ada banyak banner dari masing-masing shio
Wayang Potehi diatas lagi ngaso
Tuh kan cuma dalam sehari kalian bisa keliling ke dua negara sekaligus tanpa perlu bikin passpor dan bawa koper yang berjejer. Emang Semarang udah komplit banget deh ah, ada Little Netherland and Little China.

So, what do you waiting for? Let's travel to Semarang!

0 komentar:

Posting Komentar

 

An Absurd Thing Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos